Berapakah biaya hak siar Piala Dunia 2018?
Greetings.
Saya mendapatkan sebuah pertanyaan dari diri saya sendiri yang tidak pernah terjawab oleh siapapun, ketika Piala Dunia 2018 dimulai. Yang saya tahu... pasti muahal... 😔
Jadi gini. Saya pertama memakai Google untuk mencari biaya pasti hak siar tersebut. Pencarian tidak langsung menemukannya untuk pasar Indonesia...
Akan tetapi, saya menemukannya untuk pasar Malaysia. Dari situs diatas, biaya yang dibayarkan untuk lisensi siaran, sebesar 31 juta ringgit. (Patut diingat, biaya tersebut hanya untuk 42 match saja, bukan untuk full match 64 buah!) Jika dirubah dalam Dollar USA, seharga US$ 7.746.125 atau 7 juta US$. Dirupiahkan menjadi Rp. 111.137.528.437
Kemudian, mari kita lihat harga pasar untuk negara Thailand, tidak usah jauh-jauh. Situs ini menjelaskan bahwa salah satu sponsor dari siaran Free to Air Piala Dunia 2018 di Thailand dipegang oleh King Power International, yang pendirinya juga pemilik klub bola Leicester City di Inggris dan OH Leuven di Belgia. Dan harga airing rightnya (hak siarnya) sebesar 12-14 miliar baht. Harga tersebut mendapatkan siaran fullmatch 64 buah. Harga Ekuivalen dalam Dollar USA adalah.. US$ 364.740.000 atau 364,74 juta US$. Dirupiahkan menjadi Rp. 5.233.107.150.000
Terakhir, mari kita lihat berapa biaya airing di daerah Amerika Serikat. Fox dan Telemundo membeli lisensingnya dengan harga total 1 milyar US$. Fox bayar 400 juta, Telemundo (ComCast) 600 juta. Tetapi.... Telemundo menghandle broadcast untuk bahasa Spanyol dan Fox untuk bahasa Inggris. Kedua perusahaan juga membeli hak siar Piala Dunia 2022.
Di Indonesia, belum ada lisensor (TransMedia) yang mendisclose harga lisensinya untuk sekarang... Akan tetapi saya menemukan berita ini, disaat Piala Dunia 2014 berlangsung. Biaya lisensing yang harus digelontorkan VIVA (TVOne dan ANTV) di saat itu adalah Rp. 658 Miliar. Patut diingat, hal ini tidak bisa dijadikan acuan pasti. Yang pasti untuk siaran sekarang jauh lebih mahal karena animonya lebih tinggi, dan juga kurs sifatnya fluktuatif; harga dolar tahun 2014 beda dengan 2018.
Mengapa harganya bisa berbeda-beda? Menurut pendapat saya, ini disebabkan:
Jadi yah seperti itulah kesimpulannya. Sumber? Anda bisa klik link yang tersebar.
Disclaimer: segala merek, logo, dan atribut dimiliki oleh pemilik merek tersebut dan terdaftar, disini hanya digunakan untuk kepentingan ilustratif! KURS DALAM TANGGAL: 23/6/18.
Saya mendapatkan sebuah pertanyaan dari diri saya sendiri yang tidak pernah terjawab oleh siapapun, ketika Piala Dunia 2018 dimulai. Yang saya tahu... pasti muahal... 😔
Berapakah biaya hak-siar Piala Dunia 2018?
Patut diingat, ini bukan biaya lisensing untuk nobar, seperti yang diberikan oleh salah satu lisensor PestaBola!Jadi gini. Saya pertama memakai Google untuk mencari biaya pasti hak siar tersebut. Pencarian tidak langsung menemukannya untuk pasar Indonesia...
Akan tetapi, saya menemukannya untuk pasar Malaysia. Dari situs diatas, biaya yang dibayarkan untuk lisensi siaran, sebesar 31 juta ringgit. (Patut diingat, biaya tersebut hanya untuk 42 match saja, bukan untuk full match 64 buah!) Jika dirubah dalam Dollar USA, seharga US$ 7.746.125 atau 7 juta US$. Dirupiahkan menjadi Rp. 111.137.528.437
Kemudian, mari kita lihat harga pasar untuk negara Thailand, tidak usah jauh-jauh. Situs ini menjelaskan bahwa salah satu sponsor dari siaran Free to Air Piala Dunia 2018 di Thailand dipegang oleh King Power International, yang pendirinya juga pemilik klub bola Leicester City di Inggris dan OH Leuven di Belgia. Dan harga airing rightnya (hak siarnya) sebesar 12-14 miliar baht. Harga tersebut mendapatkan siaran fullmatch 64 buah. Harga Ekuivalen dalam Dollar USA adalah.. US$ 364.740.000 atau 364,74 juta US$. Dirupiahkan menjadi Rp. 5.233.107.150.000
Terakhir, mari kita lihat berapa biaya airing di daerah Amerika Serikat. Fox dan Telemundo membeli lisensingnya dengan harga total 1 milyar US$. Fox bayar 400 juta, Telemundo (ComCast) 600 juta. Tetapi.... Telemundo menghandle broadcast untuk bahasa Spanyol dan Fox untuk bahasa Inggris. Kedua perusahaan juga membeli hak siar Piala Dunia 2022.
Di Indonesia, belum ada lisensor (TransMedia) yang mendisclose harga lisensinya untuk sekarang... Akan tetapi saya menemukan berita ini, disaat Piala Dunia 2014 berlangsung. Biaya lisensing yang harus digelontorkan VIVA (TVOne dan ANTV) di saat itu adalah Rp. 658 Miliar. Patut diingat, hal ini tidak bisa dijadikan acuan pasti. Yang pasti untuk siaran sekarang jauh lebih mahal karena animonya lebih tinggi, dan juga kurs sifatnya fluktuatif; harga dolar tahun 2014 beda dengan 2018.
Mengapa harganya bisa berbeda-beda? Menurut pendapat saya, ini disebabkan:
- Hak siar sifatnya dilelang. Jadi rebutan, beberapa stasiun TV menebus dengan harga tinggi. Dan yep, dibeli oleh penawar tertinggi. Darimana biaya penawarannya? Biaya tersebut dibayar oleh Sponsor, Pengiklan, dan Investor, jika siaran tersebut Free to Air; kalo sifatnya Pay per View yang bayar penonton lah.
- Kondisi Ekonomi tiap negara. Coba bandingkan kondisi ekonomi USA versus Malaysia?
- Jenis Lisensing ada banyak, salah satunya Airing via UHF. Ada Airing via Kabel, Airing via Satelit, Radio, dan lainnya. (Penyebab utama siaran via parabola diacak)
- Sponsor dan faktor eksternal, sponsor, pengiklan, dan investor sebagai backer mampu meramp-up (menaikkan) harga penawaran. (Mengharapkan membayarnya dengan iklan tidak akan kuat)
Jadi yah seperti itulah kesimpulannya. Sumber? Anda bisa klik link yang tersebar.
Disclaimer: segala merek, logo, dan atribut dimiliki oleh pemilik merek tersebut dan terdaftar, disini hanya digunakan untuk kepentingan ilustratif! KURS DALAM TANGGAL: 23/6/18.
Komentar
Posting Komentar