_khalif_blog_

Solusi pertama adalah dengan ultimatum tidak mudik. Anda juga akan menghemat uang dan kewarasan anda sendiri. Karena pertanyaan tersebut seringkali muncul di saat mudik. Kadang-kadang ada teman yang tidak tahu diri tapi biasanya hal tersebut jarang terjadi. Solusi kedua adalah tanyakan balik, "Dikira nikah/hidup itu lomba balap?" Tak kira  I.R.L.D.Q ? Solusi ketiga adalah tanyakan balik, "Darimana duitnya?" seperti Jusuf Mansyur. DARIMANA DUITNYA? Solusi keempat adalah tanyakan balik, "Dikira gampang?" Skenario: bayi nangis tengah malem, duit buat urus anak, dsb Solusi akhir yang ekstrem adalah tanyakan balik, "Kapan matinya, Pak/Bu?" atau "Kapan ente mati? Umur sekian sudah banyak yang meninggal.". DWYOR, sangat ekstrem tapi makjleb (auto diem). Jangan menggunakan intimidasi (bisa berurusan dengan kepolisian). Karena kalau dalam perspektif Islam, yang namanya jodoh, mati, rejeki ada di tangan Allah. Atau ya begitulah.

Bungkus rokok seramnya "graphic images" dapat dari warung dengan berbagai cara, antara emak gw beli dari warung (harus banyak biar ditulisin daftar belanjaan sama empunya warungnya), atau mulung hasil daftar belanjaan yang terkadang dibuang sembarangan (dari 1 slof roko, 1 slof isinya 5-15 bungkus rokok, warung2 guntingin slofnya untuk "struk" tulis tangan. slof  dari bahasa Belanda, artinya karton). Terus gw cuci. Q&A: Kenapa pakai slop? Kalo pake bungkusan biasa, bahannya jelek. Yg bagus cuma punyanya samsu (coklat dan hitam) karena bahannya lebih bagus (kertas karton). Belum lagi ketutupan stiker cukai. Kenapa mulung? Gw bukan perokok, jadi cuma itu jalannya. Kalo ke SG, dia pake plain packaging, tapi yg jadi masalah, SG sangat ketat ttg kebersihan, jadi ga ada sampah berserakan: ga bisa mulung. Apa faedahnya pula? Cocok buat prank, setting wallpaper trus disable, caranya dimari . Watch the reaction :) Modif VGA (Graphic card correlates with graphic, disturbi