Opini saya: Mengapa saya tidak ikut gap year? Apa solusi gagal SBMPTN menurut saya?
Ane dlu pilihannya UI sama UPNVJ (klo gak salah, ini dari tahun 2016 soalnya). Gagal, tapi saya tidak ikut gap year (alias coba lagi tahun selanjutnya) karena:
Kita harus belajar menerima penolakan. Ga usah dicoba lagi kalau ditolak. Move on. Dunia tidak selamanya diatas. Saya sendiri ada beberapa solusi:
- Turunkan ekspektasi, cari kampus lain:
- PTN lain, atau
- Swasta (warning, duit!)
- Jalur mandiri
- STAN?
Seperti kata Jeremy Clarkson ketika ada kabar buruk: Dacia Sandero di-delay.
OH NO! ANYWAY
Kalau menurut anda orang yang gagal berkali2 masuk PTN terus lolos (ada yang sampe coba 9 kali) dianggap sukses, saya sendiri menganggapnya obsesi, yang menurut saya tidak disarankan. Karena tingkat kesuksesan orang berbeda2.
Dan akhirnya, saya ke UGM, alias Universitas Gunadarma Margonda (sebenernya di xmalang). eh
Hal lain yang agak ironis adalah, negara ini mengkriminalkan perjudian, tetapi SBMPTN ini adalah judi menurut saya. Kenapa, karena masuk SBMPTN harus bayar 200k/300k, pilih di awal (zaman saya dulu kayak begini), peluang menang 25%, hasil akhir adalah binary (menang dan kalah) dan tidak ada refund kalo kalah. Game of skillnya ada, tapi game of chance lebih besar lagi.
Kalo test TOEFL, etc, dia bayar juga, tapi hasil akhirnya non biner alias angka. Tidak langsung menentukan.
In the end the choice is in yours.
kata-kata ini diucapkan oleh orang yang ditolak nembak 3/4 kali
Komentar
Posting Komentar