Karena bagus, malah jadi memboikot produk dalam negeri? (Insiden A Space For the Unbound)

Kalau ada produk indo yang bagus, muncullah crab ~~walk~~ mentality yang dicerminkan dari komentar seperti:

grafik burik, skip kalo beli, game halu, spam rating, dsb

Kalau dilihat dari poster komentar seperti itu, yang posting mainnya game mobile sprti mobile legend, genshin, dsb.

Mementingkan grafik dibandingkan gameplay: Makan tuh Cyberbug 2077 sama GTA Defective Edition, grafik bintang 5 tapi gameplaynya ga ada bintang alias penuh dengan bug. Malah di GTA Defective Edition banyak bug baru (Rockstar yang dulu bukanlah yang sekarang). Opini pribadi: Kalo pixel gitu harusnya lebih ringan di laptop kentang. Barrier to entry makin menyusut
Skip kalo beli: cuma 100k, ente topup diamond sama primogem malah lebih dari itu. smh. Faktanya, game F2P seperti mobile legends, genshin, dsb mengandalkan iklan dan microtransaction seperti yang gw bilangin. BTW, lebih ironis atau memalukan lagi kalo ngebajak game lokal. Dan ini secara ga langsung mirip ajakan boikot produk Indonesia / dalam negeri
Game halu: Game ini mendapatkan penghargaan dari dunia internasional bahkan kasetnya sold out di Jepang. Butuh 7 tahunan untuk dikembangkan. Dikira buat game gampang? Ngurusin bug, bikin plot, desain grafis, etc ga segampang itu. Anyway, salut buat Toge Productions & Mojiken buat gamenya. Mungkin gamenya buat gw sih "not my cup of tea" tapi ya, setiap orang punya opininya asalkan tidak destruktif. So I bought one
Spam rating: Ini steam, bukan playstore. Ini juga bayar bukan free download, jadi ga bisa spam rating LULe

Galeri kelakuan (kalau ga mau buka pesbuk karena zucc):