Kalau ada produk indo yang bagus, muncullah crab walk mentality yang dicerminkan dari komentar seperti: grafik burik, skip kalo beli, game halu, spam rating, dsb Kalau dilihat dari poster komentar seperti itu, yang posting mainnya game mobile sprti mobile legend, genshin, dsb. Mementingkan grafik dibandingkan gameplay: Makan tuh Cyberbug 2077 sama GTA Defective Edition, grafik bintang 5 tapi gameplaynya ga ada bintang alias penuh dengan bug. Malah di GTA Defective Edition banyak bug baru (Rockstar yang dulu bukanlah yang sekarang). Opini pribadi: Kalo pixel gitu harusnya lebih ringan di laptop kentang. Barrier to entry makin menyusut Skip kalo beli: cuma 100k, ente topup diamond sama primogem malah lebih dari itu. smh. Faktanya, game F2P seperti mobile legends, genshin, dsb mengandalkan iklan dan microtransaction seperti yang gw bilangin. BTW, lebih ironis atau memalukan lagi kalo ngebajak game lokal. Dan ini secara ga langsung mirip ajakan boikot produk Indonesia / dalam negeri Gam